met berkunjung

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

08 Desember 2009

Desa Buton




Desa ini disebut desa Buton karena sebagian besar penduduk ini berasal dari Pulau Buton Sulawesi Tenggara .
Mereka sudah tiga generasi berada disini,namun demikian hubungan kekerabatan mereka dengan tanah nenek moyang di Buton masih tetap berjalan baik.
Yang menarik bagi gw, di desa ini hari raya Idul adha di rayakan cukup meriah
seperti Idul fitri di Jawa.Mereka saling berkunjung ke sanak saudara,saling memohon maaf,sementara anak anak kecil dengan riang nya kesana kemari disepanjang jalan dengan menggunakan baju dan sepatu baru.
Namun ada yang membuat hati ini miris,ketika gw sholat juma'at di salah satu mesjid di desa tersebut,jemaah yang melaksanakn sholat juma'at hanya sedikit sekali,hanya dua Shaf saja dari mesjid sebesar itu.Dan ini bukan yang pertama kalinya gw sholat jum'at di Obi ini.Sekitar 2 minggu sebelumnya juga demikian ,waktu gw sholat di Desa Kampung baru,tetangga desa Buton,yang sholat cuma sedikit,itupun cuma orang orang tua dan segelintir anak kecil,sementara anak mudanya tak tampak.Kepedulian akan sholat jum'at pun hampir tak ada.Suara motor anak anak muda yang mondar mandir di jalan depan mesjid,dengan knalpot yang bikin kuping sakit,tak berhenti atau minimal dikurangi,hingga membuat kita yang lagi sholat gak mendengar apa yang khotib sampaikan.
Gw cuma berpikir,kalau seandainya hal ini dibiarkan tanpa perhatian serius dari masyarakt desa itu sendiri,maka kehidupan dan nilai nilai beragama lambat laun akan sirna.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi via :