met berkunjung

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

16 Desember 2009

Menara masjid

Pengusaha Swiss Protes Larangan Menara Masjid


warnaislam.com — Sebagai ekspresi ketidaksetujuan atas larangan menara masjid di Swiss, seorang pengusaha non-Muslim Swiss membuat bangunan mirip menara masjid di gedung miliknya di sebelah barat kota Laussane. “Referendum soal pelarangan menara masjid itu memalukan,” kata sang pengusaha, Guillaume Morand, pemilik jaringan tokoh sepatu, kepada Agence France-Presse (10/12.

Ia menegaskan, bangunan mirip menara masjid yang dibuatnya merupakan protes atas larangan menara dan mengirimkan pesan damai.

Lebih dari 57% rakyat Swiss menyatakan setuju pelarangan menara dalam referendum yang digelar Ahad (29/11) atas usulan partai sayap kanan anti-Islam, Swiss People's Party (SVP). Partai terbesar di Swiss ini berhasil mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dalam 18 bulan untuk memaksakan referendum. SVP menilai menara masjid merupakan simbol Shari`ah Islam dan karenanya tidak sesuai dengan sistem hukum Swiss.

Morand menyayangkan partai-partai politik lainnya di Swiss yang cuma diam dan tidak melakukan tindakan apa pun untuk melawan referendum yang digagas Partai Rakyat Swiss itu. "Mereka menyatakan menentang larangan itu, tapi tidak membeberkan sikapnya dengan jelas tentang penolakan mereka kepada publik negeri ini," kata Morand.

Bangunan mirip menara masjid yang dibuat Morand menjadi pusat perhatian. Morand mengatakan akan melihat perkembangan situasi, apakah ia akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menyampaikan pesannya untuk menentang larangan menara masjid itu.

Saat ini ada sekitar 160 masjid dan ruang shalat di Swiss, kebanyakan bekas pabrik dan gudang. Hanya ada empat masjid yang menggunakan menara, tak satu pun digunakan untuk mengumandangkan adzan. Kaum Muslim Swiss ditaksir mencapai 400 ribu jiwa.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) mendesak otoritas Swiss untuk menganulir hasil referendum tersebut. OKI mengingatkan, referendum itu berpotensi ditiru oleh negara-negara Eropa lainnya. "Otoritas Swiss bisa memanfaatkan parlemen dan perangkat hukumnya untuk membatalkan referendum itu," kata Duta Besar Pakistan, Zamir Akram. "Di Jenewa sudah terjadi serangan dan aksi vandalisme terhadap masjid-masjid. Ini merupakan trend yang berbahaya."

Peringatan OKI sudah terbukti. Tokoh anti-Islam Belanda dan pemimpin Dutch Freedom Party, Geert Wilders, mendesak pemerintah Belanda menggelar referendum serupa.

Di Belgia, kelompok sayap kanan Vlaams Belang mengusulkan pelarangan menara di negaranya. Desakan serupa dikemukakan kelompok anti-imigran di Italia, Northern League.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi via :