met berkunjung

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

24 Mei 2011

MEMPERBANYAK MENGINGAT MATI

















February 2011
KHUTBAH PERTAMA :
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita semua,nikmat iman nikmat sehat nikmat islam,hingga hari ini kita masih dapat melaksanakan segala perintahNya termasuk sholat jum’at disiang hari ini Tak lupa sholawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,sahabat ,kerabatnya dan kepada kita semua hingga akhir jaman 

Dan pada siang hari ini saya akan menyampaikan khutbah dengan judul memperbanyak mengingat mati..dengan harapan dapat mengingatkan kita semua bahwa dengan mengingat mati,kita dapat mempersiapkan diri kita sebaik mungkin karena suatu saat kita pasti akan mati..meninggalkan dunia yang fana ini.

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah Sebagaimana kita ketahui…kehidupan didunia ini tidaklah abadi, ia berujung dan berakhir, Selama-lamanya orang hidup, pasti berakhir dengan kematian-. Dan kematian adalah akhir dari sebuah kehidupan .. Tidak ada tempat berlari dan bersembunyi dari kematian. Walaupun kita berada di balik benteng yang kokoh. Kontrak hidupan kita pun terbatas..paling paling hanya 60 sampai 80 tahun…atau bahkan bisa juga kurang. Ketika ajal datang tak seorang pun tahu kapan ajal akan menjemput kita..,. 
Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam surah Al jumu’ah :8 :

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
"Katakanlah, 'Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripada-nya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

Hadirin Jama'ah Jum'at yang berbahagia Ajal kematian setiap manusia itu telah ditulis oleh Allah pada saat kita masih berupa janin di dalam rahim ibu kita ..saat kita baru umur seratus dua puluh hari, dan kematian itu ditulis bersamaan dengan rizki, amal, kebahagiaan, dan kesengsaraan kita. Dan itu sudah pasti..Jadi…Apabila ajal ter-sebut tiba, maka ia tiba tepat waktu, tidak mungkin ditunda atau disegerakan sesaat pun. Dan juga jika ajal tiba, maka ia tiba di bumi mana pun kita berada, tanpa kita ketahui sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 34

وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ "Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi belahan mana dia akan mati." Kalaupun yang bersangkutan tidak di bumi entah itu di udara atau di laut. Apabila ajal tiba, maka ia tiba apa pun penye-babnya; bisa karena sakit, kecelakaan , dibunuh orang, tenggelam, bencana alam, dan lain-lain. Semua itu hanya penyebab kematian, bahkan ada orang yang mati tanpa didahului oleh sebab .. Seperti kita lihat di Televisi kemarin..seorang anggota DPR yang juga artis terkenal..badannya sehat …baru berusia 43 tahun…tanpa sakit lagi ..habis main futsal..tiba2 meninggal dunia.. Atau ada pula yang mati saat tidur, dan ternyata itu menjadi tidur panjangnya

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah 

Seandainya kematian adalah akhir segalanya, maka perkara-nya sangatlah mudah dan ringan,…Mati…dikubur..selesai sudah…,Akan tetapi tidak demi-kian, justru kematian itulah awal bagi babak kehidupan baru ..yang hanya memiliki dua kemungkinan yang tidak mungkin dirubah;.. kesengsaraan dan tangisan abadi.. atau.. kebahagiaan dan senyuman abadi,.. di mana kedua pilihan ini tergantung kepada apa yang kita tanam di alam dunia..apa yang kita perbuat selam hidup didunia
Oleh karena itu, ketika seseorang didatangi ajalnya,dan merasa tidak mungkin menhindar darinya, kemudianingat bahwa banyak perbuatan dosa yang dilakukannya semasa hidup. Maka dalam kondisi tersebut dia pasti berharap diberi peluang dan kesempatan kedua guna menambal kelengahan dan memper-baiki amal perbuatannya…, akan tetapi nasi sudah menjadi bubur. Waktu yang berlalu tidak mungkin diputar ulang dan penyesalan selalu datang di belakang. Dan ajalpun segera menjemputnya
.
Hadirin Jama'ah Jum'at yang berbahagia
 
Untuk itulah ..agar penyesalan seperti ini tidak terjadi pada kita, mumpung kita masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah SWT hingga saat ini…maka yang mesti kita lakukan adalah memanfaatkan detik-detik umur kita … mengisinya dengan kebaikan, karena cuma itulah satu-satunya bekal bagi kita di perjalanan panjang nanti, yang mana awalnya adalah kematian.
Di sinilah letak pentingnya seorang Muslim untuk selalu mengingat kema-tian. Karena hanya dengan mengingat kematian, mendorong seorang Muslim untuk berbekal, karena dia me-nyadari dirinya pasti akan mati.
Karena hikmah inilah, maka Rasulullah mengajak kita mem-perbanyak mengingat kematian. Sebagaimana Sabdanya yang disampaikan melalui hadist Abu Hurairah :

"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yakni kematian."
Memperbanyak mengingat mati mendorong kita untuk selalu memperbanyak amal kebaikan. Orang yang tidak beramal baik berarti tidak ingat dirinya akan mati. Imam ad-Daqqaq mengatakan , "Barangsiapa memperbanyak mengingat mati, dia dikaruniai tiga perkara: Menyegerakan taubat, hati yang qana'ah, dan semangat dalam beribadah kepada Allah swt.
.
Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
 
Lalu faktor-faktor apa sajakah yang membantu kita agar tidak melupakan kematian ?
 
Pertama : Ziarah kubur
Dengan berziarah, kita akan menyadari bahwa diri kita akan menyu-sul dalam waktu yang tidak jauh, nasib kita akan sama dengan orang-orang yang kita ziarahi. Kondisi ini membuat kita bersiap diri sebaik mungkin untuk menghadapinya..mumpung ajal belum menjemput.
 
Sebagimana Sabda Nabi Muhammada SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, :
"Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berziarah ke kuburan ibunya. Beliau menangis se-hingga membuat orang-orang yang bersamanya menangis pula. Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Aku meminta izin kepada Rabbku untuk memohon ampun buat ibuku tetapi Dia tidak mengizinkanku. Dan aku meminta izin untuk berziarah ke kuburnya dan Dia mengizinkanku. Maka berziarah kuburlah, karena ia mengingatkan mati." (HR. Muslim. Mukhtashar Shahih Muslim, no. 495). 
 
 
Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah

Faktor yang kedua : Melihat sakaratul maut dan merenungkannya.
Sakaratul maut adalah saat nyawa terlepas dari raga…Saat yang berat bagi seorang Muk-min, karena inilah momen yang menentukan bagi kita, apakah kita meraih husnul khatimah atau sebaliknya su`ul khatimah.
 
Gambaran sakaratul maut dipaparkan oleh al-Qur`an dalam surah Al Qiyamah 26 – 30 :
"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah sam-pai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?' Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertautnya betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dikembalikan." (Al-Qiyamah: 26-30).
Sementara potret sakaratul maut orang-orang zhalim seperti dipaparkan oleh al-Qur`an dalam surat al An am 93:

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluar-kanlah nyawamu". (Al-An'am: 93).
Faktor ketiga : Sering sering melihat orang-orang mati
Melihat orang-orang mati itu menyadarkan kita akan kematian. Kalau sekarang si ini dan si itu, lalu siapa tahu besok adalah giliran kita?
Yang terakhir /keempat : Memahami hakikat kehidupan dunia dan hakikat kehidupan Akhirat.

Kehidupan dunia hanyalah sementara, kebahagiaan dan kesengsaraannya tidak abadi, kecil.. tidak berarti apa pun di hadapan Allah
Yang penting bagi seorang Muslim,adalah bagaiman pun indahnya kehidupan dunia tidak melenakan kita dan kita selalu ingat bahwa kita hidup didunia tidak lama.
 
Inilah petunjuk Rasulullah kepada Abdullah bin Umar. Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘Anhuma, ia berkata :
"Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menepuk pundakku seraya bersabda, 'Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang lewat.' Ibnu Umar berkata, 'Apabila kamu mendapatkan waktu sore, maka jangan menunggu pagi. Apabila kamu mendapatkan waktu pagi, maka jangan menung-gu sore, manfaatkan sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu'." (HR. al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1998).
 
Semoga gambaran di atas sudah cukup membangunkan kita dari kelalaian panjang, agar kita menga-dakan persiapan untuk menghadapinya nanti ?



بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُو
الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

KHUTBAH KEDUA :


اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah

Sudah terlalu sering kita mendenar berita, bahkan hampir se-tiap hari, tentang kematian yang tiba-tiba; pesawat terbang jatuh, kapal tenggelam, gempa bumi, longsor dan sebagainya, yang semuanya dengan begitu mudah.. mengambil hidup kita .. yang mungkin.. tak pernah kita mengiranya akan terjadi. Kita tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa hidup kita akan berakhir dengan cara tersebut?"
Untuk itu perbanyaklah mengingat mati agar kita selalu mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk kehidupan kita di akhirat kelak.

Demikian khutbah yang singkat ini,semoga dapat menyadarkan kita bahwa semua yang hidup akan mati ….untuk itu berbekallah..dan sebaik baik bekal adalah taqwa..


إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَالوَّهابُ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ أَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُعَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِر رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَوَالْحَمْدللهَبِّالْعَالَمِيْن Ibadallah...... إِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ الله أَكْبرَُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi via :