met berkunjung

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

29 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun II

 

Waktu terus beranjak dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Tak terasa sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2011 Masehi ini, menuju tahun 2012 mendatang.

Sudahkah kita mengingat semua perbuatan – baik dan buruk – yang telah di lakukan selama ini? Sudahkan kita mengingat kematian yang pasti datang menjelang? 
Dan sudahkah kita mengingat akherat, yang pastinya akan menjadi tempat kita untuk kembali?

Renungkanlah..

Karena hanya sedikit sekali kita ini mengingat akherat daripada perhatian kita terhadap duniawi.
Kadang kita terlalu mempedulikan dunia ini dan terus saja larut dalam senda guraunya, sehingga dengan mudahnya mengabaikan semua kepentingan kita nanti di akherat.
Padahal Rasulullah SAW telah mengingatkan dalam sabdanya:  

“Ingatlah akan akherat! Sebab kalian telah lari dari mengingatnya dan lebih mencintai ajilah (duniawi)”.

Sungguh... cepat atau lambat diri kita  akan berpisah dengan segala yang kita senangi dari dunia ini. Meninggalkan semua tanpa kita bisa berbuat apa-apa. Bahkan apa yang selama ini kita banggakan dan kuasai akan secara paksa di rampas dari kita.
Sebagai gantinya, kita pun mati berkalang tanah di liang kuburan.
Sehingga Imam Ali RA pernah berkata:

“Mengingat akhirat merupakan obat dan kesembuhan, sedangkan mengingat dunia merupakan penyakit paling parah”.

Dan ini sejurus dengan sabda Rasulullah SAW, berikut ini (HR. Ali bin Abi Thalib RA) :
“Barangsiapa sering mengingat akhirat, niscaya maksiatnya berkurang”

Sadarlah , janganlah kita terus disibukkan dengan perkara dunia ini,hingga  membuat kita lalai terhadap kewajiban kita.  Didalam hati dan pikiran kita hanya ada syahwat dan kenikmatan duniawi, terus mengumpulkan kekayaan dan hanya ingin terkenal di hadapan manusia. Padahal itu hanya akan membuat kita kian terhina dan celaka di hadapan-Nya.

“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. At-Tirmidzi)

Sesungguhnya seorang Mukmin itu adalah orang yang gemar bekerja keras hingga raganya letih.
Ia terus semangat dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya di dunia. Namun, ia bekerja bukan untuk menumpuk harta kekayaan, tetapi sekedar memenuhi kewajibannya kepada Tuhannya. Pengabdiannya itu hanyalah sebagai upaya dalam menjaga amanah Tuhan – seperti; menjaga tubuh, akidah dan ibadah – dan bukan untuk menuruti hawa nafsu. Sehingga ia memang merasakan letih di dunia ini, tetapi punya harapan besar bahwa di akherat kelak ia pun bisa beristirahat dengan tenang di dalam Syurga-Nya.
Jangan sampaikita menjadi pribadi yang letih di dunia hanya demi menumpuk kekayaan dan menyenangi maksiat. 

Semoga kita senantiasa diberikan kesabaran dalam menjalani ujian kesenangan dunia ini. Selalu mengingat kematian dan akherat yang pasti datang demi selalu waspada dari godaan syaitan. Sebab, tiada keindahan selain hasil mulia dari setiap kesabaran yang di jalani, yaitu balasan anugerah-Nya atas ketaqwaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi via :