Rosulullah SAW Teladan Sepanjang Zaman
Khutbah pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله
فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله
إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum muslimin jamaah jumat yang dimuliakan Allah
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang
telah melimpahkan nikmatnya kepada kita semua,nikmat iman nikmat sehat serta
nikmat panjang umur,hingga hari ini kita masih dapat melaksanakan segala
perintahNya termasuk sholat jum’at disiang hari ini
Sholawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarga,sahabat ,kerabatnya. Dan insyaAllah kepada para
pengikutnya hingga akhir jaman.
Kemudian,pada kesempatan ini
juga khatib mengingatkan utamanya kepada
diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah sekalian, untuk senantiasa
meningkatkan taqwa kita kepada Alloh SWT, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu
ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang
telah dilarang Nya. Serta
selalu merasa khawatir dan takut jika perbuatan yang kita lakukan membawa kita
kepada kemurkaan Allah SWT
Dan pada siang hari ini saya akan
menyampaikan khutbah yang berkaitan dengan hari lahirnya Nabi besar Muhammada
SAW yaitu : Rasulullah Teladan kita Sepanjang zaman
Hadirin sidang jumat
yang berbahagia
Banyak
yang tahu bahwa kemarin Kamis tanggal 24
January 2012 pada kalender nasional adalah tanggal merah yang artinya hari
libur,,tapi banyak yang tidak tahu libur karena apa.
Mungkin
karena kita bekerja ditambang yang tidak pernah kenal libur atau memang rasa
kepedulian kita,rasa kecintaan kita terhadap Rasulullah Saw yang perlu
ditingkatkan lagi
Sekedar
mengingatkan ..bahwa kemarin itu kita libur untuk memperingati hari lahirnya
Nabi kita, Nabi besar Muhammad Saw. Tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal. Seorang
nabi yang menjadi panutan ,contoh dan suri tauladan bagi kita semua yang diutus
sebagai rahmatan lil alamin sebagaimana
firman Allah Swt dalam surat Al Anbiya
107
"Tidaklah
Kami mengutusmu wahai Muhammad kecuali untuk menjadi rahmat sekalian alam"
(Al-Anbiyah: 107)
Hadirin sidang jumat
yang berbahagia
Saat ini kita
masih berada dalam bulan rabiul awal yang mulia, yang mana bukan hanya pada
bulan ini saja Rosulullah dilahirkan, tetapi pada bulan ini juga beliau
diwafatkan oleh Allah SWT, Kisah wafatnya Rosulullah jika kita
kenang kembali sungguh akan menggugah jiwa kita walaupun sudah 14 abad berlalu
Kaum Muslimin jamaah
sholat jumat yang dimuliakan Allah
Dizaman
sekarang ini manusia sedang mencari seorang panutan yang ideal yang patut
dicontoh, Al-Quran sejak 14 abad yang
lalu telah menegaskan dalam surat Al Ahzab :
"Sungguh terdapat dalam diri Rosulullah suri tauladan yang baik" (Al-Ahzab: 21)
Seorang sosok
pribadi yang mulia, yang begitu mencintai umatnya, Saat
kematian akan menjemput beliau yang beliau ingat dan pikirkan adalah umatnya.
Hari-hari Rosulullah pun semasa hidupnya adalah memperhatikan bagaimana umatnya
mendapat kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akherat.
Rosulullah bukan hanya menjadi rahmat buat kaum muslimin yang menjadikan beliau sebagai panutan dan contoh sejati dalam merealisasikan ketaatan kepada Allah, dalam bermasyarakat, menjadi ayah, menjadi suami, menjadi kakek bahkan menjadi seorang pemimpin.
Rosulullah bukan hanya menjadi rahmat buat kaum muslimin yang menjadikan beliau sebagai panutan dan contoh sejati dalam merealisasikan ketaatan kepada Allah, dalam bermasyarakat, menjadi ayah, menjadi suami, menjadi kakek bahkan menjadi seorang pemimpin.
Tetapi
Rosulullah juga adalah rahmat untuk alam sejagat ini, yang di sana hidup
manusia-manusia yang tak pernah tahu dan mau tahu buat apa mereka diciptakan
oleh Allah.
Dengan diutusnya Rosulullah saw
ke dunia, dengan membawa cahaya islam, Islam telah mampu merubah kehidupan umat
manusia ke arah kehidupan yang penuh makna, menerangi dengan ilmu pengetahuan
dan kemakmuran.
Kaum muslimin jamaah jumat yang berbahagia
Kaum muslimin jamaah jumat yang berbahagia
Seorang
sahabat Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Ketika Rosulullah mendekati ajalnya, beliau
mengumpulkan kami di rumah ‘Aisyah.
Beliau memandang kami tanpa
sepata kata, sehingga kami semua menangis menderaikan air mata.
Lalu beliau bersabda:
"Semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kalian. Aku
berwasiat agar kalian bertakwa kepada Allah. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah.
Kalau sudah datang ajalku, hendaklah Ali yang memandikan aku, Fudlail bin Abbas
yang menuangkan air, dan Usman bin Zaid membantu mereka berdua. Kemudian kafani aku dengan pakaianku saja
manakala kamu semua menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika
kalian sedang memandikan aku, letakkan aku di atas tempat tidurku di rumahku
ini, yang dekat dengan liang kuburku nanti. "
Mendengar itu, seketika para sahabat menjerit histeris, menangis pilu, sambil berkata: " Wahai Rasulullah, engkau adalah utusan untuk kami, menjadi kekuatan jamaah kami, selaku penguasa yang selalu memutusi perkara kami, kalau Engkau sudah tiada, lalu kepada siapakah kami mengadukan semua persoalan kami!?"
Rasulullah Saw bersabda: "Aku sudah tinggalkan untuk kalian jalan yang benar di atas jalan yang terang benderang, juga aku tinggalkan dua penasehat, yang satu pandai bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yaitu Al-Qur’an, dan yang diam ialah kematian. Manakala ada persoalan yang sulit bagi kalian, maka kembalikan kepada Al Qur’an dan Sunnahku, dan andaikan hati keras seperti batu, maka lenturkan dia dengan mengingat kematian.”
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang berbahagia
Mendengar itu, seketika para sahabat menjerit histeris, menangis pilu, sambil berkata: " Wahai Rasulullah, engkau adalah utusan untuk kami, menjadi kekuatan jamaah kami, selaku penguasa yang selalu memutusi perkara kami, kalau Engkau sudah tiada, lalu kepada siapakah kami mengadukan semua persoalan kami!?"
Rasulullah Saw bersabda: "Aku sudah tinggalkan untuk kalian jalan yang benar di atas jalan yang terang benderang, juga aku tinggalkan dua penasehat, yang satu pandai bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yaitu Al-Qur’an, dan yang diam ialah kematian. Manakala ada persoalan yang sulit bagi kalian, maka kembalikan kepada Al Qur’an dan Sunnahku, dan andaikan hati keras seperti batu, maka lenturkan dia dengan mengingat kematian.”
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang berbahagia
Semenjak hari
itu, sakit Rasulullah saw bertambah parah, selama 18 hari beliau menanggungnya.
Sampailah tiba hari senin di hari saat beliau menghadap Rabbnya. Sewaktu adzan shubuh Bilal ra datang
menghampiri pintu Rasulullah Saw seraya mengucapkan salam.
Dari dalam rumah Fathimah putri Rasulullah saw menjawab salam Bilal, dan ia membertahukan bahwa Rasulullah saw dalam keadaan sakit.
Bilal pun kembali ke masjid, tatkala shubuh mulai terang sedang Rasulullah saw belum juga datang, Bilal kembali menghampiri pintu Rasulullah. Mendengar suara Bilal, Rosulullah memanggilnya, lalu bersabda: ”Masuklah wahai Bilal, penyakitku rasanya semakin bertambah, suruhlah Abu Bakar agar menjadi imam shalat dengan orang-orang yang hadir."
Dari dalam rumah Fathimah putri Rasulullah saw menjawab salam Bilal, dan ia membertahukan bahwa Rasulullah saw dalam keadaan sakit.
Bilal pun kembali ke masjid, tatkala shubuh mulai terang sedang Rasulullah saw belum juga datang, Bilal kembali menghampiri pintu Rasulullah. Mendengar suara Bilal, Rosulullah memanggilnya, lalu bersabda: ”Masuklah wahai Bilal, penyakitku rasanya semakin bertambah, suruhlah Abu Bakar agar menjadi imam shalat dengan orang-orang yang hadir."
Kemudian Bilal
memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam sholat
tersebut. Ketika Abu Bakar melihat ke mihrab Rasulullah saw yang kosong, ia
tidak dapat menahan perasaannya, lalu ia menjerit dan akhirnya jatuh pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid
menjadi bising sehingga terdengarlah oleh Rasulullah saw.
Rosulullah lalu memanggil Fathimah lalu berkata: ”Wahai Fathimah, ada apakah dengan jeritan itu, kenapa di dalam masjid sana begitu gaduh?” Fathimah menjawab: ”Itu karena engkau tidak hadir mengimami wahai Rosulullah.”
Rosulullah lalu memanggil Fathimah lalu berkata: ”Wahai Fathimah, ada apakah dengan jeritan itu, kenapa di dalam masjid sana begitu gaduh?” Fathimah menjawab: ”Itu karena engkau tidak hadir mengimami wahai Rosulullah.”
Maka
Rasulullah meminta Ali dan Fadhal bin Abbas untuk memapah beliau masuk ke
masjid, Rosulullah kemudian shalat bersama-sama mereka . Setelah salam beliau
menghadap ke arah kaum muslimin dan bersabda: ”Wahai kaum muslimin, kalian
masih dalam pemeliharaan dan pertolongan Allah. Untuk itu bertaqwa-lah
kepada-Nya dan taatilah Dia, sesungguhnya saya akan meninggalkan dunia ini, dan
hari ini adalah hari pertamaku di akherat dan hari terakhirku di dunia.”
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
Kisah ini
semakin membuat kita menjadi sedih saat Rosulullah pulang kembali ke rumahnya,
Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya turun menemui Rasulullah saw
dengan berpakaian sebaik-baiknya.
Kemudian menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa
Rasulullah saw dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk,
maka dia dibolehkan masuk. Tetapi jika
Rasulullah tidak mengizinkannya, hendaklah dia kembali.
Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Sesampainya di depan pintu kediaman Rasulullah saw, Malaikat Maut berkata: "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!"
Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya: "Wahai hamba Allah, Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit."
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?"
Rasulullah saw mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu ia bertanya kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada di luar pintu itu?"
Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda. Saya katakan kepadanya bahwa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma."
Rasulullah saw bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?"
Fatimah menjawab: "Tidak wahai baginda."
Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Sesampainya di depan pintu kediaman Rasulullah saw, Malaikat Maut berkata: "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!"
Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya: "Wahai hamba Allah, Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit."
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?"
Rasulullah saw mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu ia bertanya kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada di luar pintu itu?"
Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda. Saya katakan kepadanya bahwa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma."
Rasulullah saw bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?"
Fatimah menjawab: "Tidak wahai baginda."
Lalu Rasulullah saw menjelaskan: "Wahai Fatimah, dia itu adalah melaikat maut yang memusnahkan semua kenikmatan, yang memutuskan segala nafsu syahwat, yang memisahkan pertemuan, dan menghabiskan semua rumah, serta dia yang meramaikan kuburan.”
Mendadak Fathimah menangis, lalu berucap: "Wahai Ayahku, sesungguhnya aku takkan mendengar sabdamu lagi, juga tak kan mendengarkan ucapan salam darimu sesudah hari ini.”
Rasulullah berkata: “Tabahkan hatimu wahai anakku Fathimah, sebab sesungguhnya hanya engkau di antara keluargaku yang pertama berjumpa denganku.”
Kemudian
Rasulullah saw bersabda: "Masuklah, wahai Malaikat Maut." Maka
masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan: "Assalamualaika ya
Rasulullah."
Rasulullah saw pun menjawab: "Waalaikassalam wahai Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?
Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang."
Rasulullah saw bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan Jibril?"
Jawab Malaikat Maut: "Saya tinggalkan dia di langit dunia."
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril datang lalu duduk disamping Rasulullah saw. Kemudian Rosulullah berkata: "Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?"
Jibril menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah."
Rasulullah saw pun menjawab: "Waalaikassalam wahai Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?
Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang."
Rasulullah saw bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan Jibril?"
Jawab Malaikat Maut: "Saya tinggalkan dia di langit dunia."
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril datang lalu duduk disamping Rasulullah saw. Kemudian Rosulullah berkata: "Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?"
Jibril menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah."
Rosul
melanjutkan ucapannya: “Beritakan kepadaku akan kemuliaan yang menggembirakan
aku di sisi Allah.”
Jibril menjawab: “Semua pintu-pintu telah terbuka. Dan para malaikat sudah berbaris menanti kehadiran Ruh-mu di langit. Pintu-pintu surga telah terbuka, dan bidadari-bidadari sudah bersolek menanti kehadiran Ruh-mu.
Rasulullah saw berkata: “Segala Puji bagi Allah wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenai umatku kelak di hari kiamat!”
Jibril menjawab: “Aku beritahukan kepadamu wahai Rosulullah, bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman:
Jibril menjawab: “Semua pintu-pintu telah terbuka. Dan para malaikat sudah berbaris menanti kehadiran Ruh-mu di langit. Pintu-pintu surga telah terbuka, dan bidadari-bidadari sudah bersolek menanti kehadiran Ruh-mu.
Rasulullah saw berkata: “Segala Puji bagi Allah wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenai umatku kelak di hari kiamat!”
Jibril menjawab: “Aku beritahukan kepadamu wahai Rosulullah, bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman:
“Sesungguhnya sudah Aku larang semua Nabi
masuk ke dalam surga sebelum engkau memasuki lebih dulu. Dan Aku larang semua
umat sebelum umatmu masuk lebih dulu.” (Hadist Qudsi)
Dengan
tersenyum Rosulullah berkata: ”Sekarang sudah tenang hatiku dan hilanglah
kekhawatirankuku.” Beliau melanjutkan: ”Wahai malaikat maut, mendekatlah
kepadaku.”Malaikat Maut pun mendekati beliau dan mulailah mencabut ruh
Rosulullah.
Ketika sampai di perut Beliau bersabda: “Wahai malaikat Jibril, alangkah pahitnya rasa sakaratul maut ini”. Malaikat Jibril memalingkan wajahnya. Ketika itu Nabi Saw berkata: ”Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka melihat wajahku!” Jibril menjawab: ”Wahai kekasih Allah, siapa kiranya yang sampai hati melihat wajahmu, dan engkau dalam keadaan sakaratul maut.“
Anas ra berkata: ”Ketika ruh Nabi Saw sampai di dada, beliau bersabda: ”Aku berwasiat kepada kalian, agar kalian memelihara shalat, dan apa-apa yang menjadi tanggungjawabmu” sampai perkataan beliau putus. Rosulullah telah menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan tersenyum.
Ketika sampai di perut Beliau bersabda: “Wahai malaikat Jibril, alangkah pahitnya rasa sakaratul maut ini”. Malaikat Jibril memalingkan wajahnya. Ketika itu Nabi Saw berkata: ”Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka melihat wajahku!” Jibril menjawab: ”Wahai kekasih Allah, siapa kiranya yang sampai hati melihat wajahmu, dan engkau dalam keadaan sakaratul maut.“
Anas ra berkata: ”Ketika ruh Nabi Saw sampai di dada, beliau bersabda: ”Aku berwasiat kepada kalian, agar kalian memelihara shalat, dan apa-apa yang menjadi tanggungjawabmu” sampai perkataan beliau putus. Rosulullah telah menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan tersenyum.
Kaum Muslimin jamaah
Sholat jumat yang di muliakan Allah
Begitulah ungkapan Aisyah seorang istri Rosulullah yang menyadarkan kita bahwa begitulah keseharian Rosulullah tatkala beliau masih hidup. Padahal beliau adalah orang yang telah dijamin Allah untuk masuk surga. Kini sudah 14 abad berlalu saat Rosulullah meninggalkan umatnya, tetapi ajaran beliau selalu hidup dan akan selalu menghidupkan hati orang-orang beriman.
بارك الله
لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُو
الْغَفُوْرُ
الرّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ
لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
قَالَ الله تعالى :(( يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ)
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
قَالَ الله تعالى :(( يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ)
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
Kaum Muslimin jamaah Jumat
yang di muliakan Allah
Dari khutbah
yang disampaikan tadi…Ada beberapa hal yang hendaknya selalu diingat dan
diwujudkan, sebagai wujud kecintaan kita kepada Rosulullah saw:
Pertama: Ikhlas dan mengikuti tuntunan Rosululllah dalam beribadah sebagaimana sabdanya :“Barang siapa melakukan amalan bukan sesuai dengan tuntunanku maka ia ditolak. (HR. Bukhori Muslim)
Kedua : Konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT
Pertama: Ikhlas dan mengikuti tuntunan Rosululllah dalam beribadah sebagaimana sabdanya :“Barang siapa melakukan amalan bukan sesuai dengan tuntunanku maka ia ditolak. (HR. Bukhori Muslim)
Kedua : Konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT
Ketiga : Meneladani kehidupan
Rosulullah
Keempat : Mencintai Rosullullah
Keempat : Mencintai Rosullullah
Kelima: Berpegang teguh kepada Kitabullah dan
Sunah
Demikian
Khutbah ini ,mudah mudahan dapat menambah rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad
SAW yang begitu mencintai kita hingga
menjelang ajalpun masih memikirkan bagaimana kita nanti setelah beliau wafat.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ،
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَالوَّهابُ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا
لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ أَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا
كَمَا حَمَلْتَهُعَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا
مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ
مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِر رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَوَالْحَمْدللهَبِّالْعَالَمِيْن
Ibadallah......
إِنَّ الله يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
فَاذْكُرُوْا الله يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ الله أَكْبرَُ Masjid Arrahman Pulau Obi Halmahera Selatan / 25 January 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar