MASA SUBUR SETELAH HAID | MASA TIDAK SUBUR WANITA
Masa subur sangat besar artinya buat orang yang kepengen hamil atau yang kepengen menunda kehamilan. Bagi yang emang udah kepengen hamil, masa subur bisa dijadiin patokan buat ngelakuin hubungan seksual karena saat ini ovulasi sedang terjadi sehingga kemungkinan hamil sangat besar. Sedangkan bagi yang mau menunda kehamilan, masa subur merupakan masa yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Banyak pasangan yang bingung bagaimana menentukan masa subur padahal sebenarnya caranya sangat gampang dan simpel. Mengapa saya bilang gampang dan simpel karena memang bisa dilakukan oleh pasangan usia subur dengan mandiri tanpa bantuan orang lain. Cukup dengan bantuan kalender dan termometer saja.
Berikut ini cara cara menentukan masa subur yang umum dipake orang :
Dalam metoda ini dinilai sifat dari lendir atau cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau serviks. Saat ovulasi atau masa subur, lendir serviks akan bertambah jumlahnya dengan warna yang jernih dan elastis. Saat ini wanita akan merasakan basah saluran kelaminya. Untuk memeriksa elastisitas cairan serviks bisa dilakukan dengan cara memasukan jari telunjuk ke vagina sampai menyentuh serviks, lalu setelah jari terisi cairan serviks itu dikeluarkan dari vagina, dengan bantuan ibu jari, cairan itu ditarik sedemikian rupa (pelan pelan) sampai putus. Bila terputus kurang dari 10 cm maka si wanita bukan dalam masa subur, bila sampai kira kira 10 cm maka si wanita sedang dalam masa subur.
Metoda Suhu Tubuh
Metoda ini agak sedikit lebih rumit, tapi masih bisa dikerjakan oleh pasangan usia subur. Pertama tama, kita harus mengukur suhu tubuh si wanita sejak siklus pertama haid sampai haid berikutnya pada pagi hari (baru bangun tidur). Suhu harian itu kemudian dicatat dan dihubungan dengan garis (seperti membuat grafik). Saat ovulasi/masa subur, suhu tubuh akan meningkat 0.05 sampai 0.2 derajat Celcius. Saat inilah saat yang tepat untuk melakukan hubungan seksual. Memang cara ini merupakan cara yang paling rumit tetapi tidak ada salahnya dicoba.
Sistem Kalender
Menentukan masa subur dengan menggunakan system kalender ada dua cara yaitu :
- Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari haid berikutnya. Artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum tanggal haid yang akan datang.
- Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka pertama tama harus dicatat panjang siklus haid sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut. Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 8, diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut. Misal : siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 – 11 = 20, dan 26 – 8 = 18, jadi masa subur berlangsung pada hari ke 18 sampai hari ke 20.
Pantang Berkala atau lebih dikenal dengan “sistem kalender” merupakan salah satu cara/metode kontrasepsi sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus MENGHITUNG MASA SUBUR. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini CARA MENGHITUNG MASA SUBUR :
1. Bila siklus haid teratur (28 hari) :
* Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
* Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (bisa dilihat di artikel tentang sanggama terputus).
2. Bila siklus haid tidak teratur :
* Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
* Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
RUMUS MENGHITUNG MASA SUBUR PEREMPUAN
* Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
* Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar