Kalau kemaren gw cerita tentang kenangan masa kecil saat menyambut ramadhan dengan bermaen Meriam Karbit.Kali ini gw mau cerita tentang Mariam Belina...uffs..sorry salah, Meriam Bambu.
Permainan meriam bambu ini mungkin saja masih banyak ditemui di beberapa daerah diluar Ibukota Jakarta.Tetapi buat anak anak Jakarta atau betawi permaenan ini enggak memungkinkan lagi buat dimaenin,
Mengingat ,menimbang dan memperhatikan bahwa (jadi kaya surat keputusan aja ),saat ini selaen penduduknya sudah demikian padat yang hampir2 gak ada tempat buat bermaen ditambah lagi kesulitan mencari bahan bakunya yaitu bambu petung alias bambu yang mempunyai diameter agak besar juga sudah kalah saing sama permaenan modern semisal PS bahkan Game online yang merebak sperti kacang goreng.
Permaenan ini walaupun mengandung resiko yang lumayan gede seperti alis mata jadi keriting bahkan bisa juga gundul karena terbakar saat menyulut meriam yang gagal meledak ,permanenan ini melatih keberanian dan menciptakan kekompakan serta kebersamaan saat membuatnya maupun saat memaenkannya..
Menurut dugaan gw,permaenan ini sudah mulai ada sejak jaman penjajah Portugis,Spanyol sampe penjajahan Belanda.Cuma kalo waktu masih jaman penjajahan meriamnya bukan pake meriam bambu tapi pake meriam beneran.
Makanya meriam meriam peninggalan Portugis atau Belanda hanya tinggal beberapa saja yang tersisa.Dicolong buat maenan meriam saat menyambut bulan ramadhan....he..he..he mulai deh ngaco.
Lah..liat aja sekarang ini,meriam2 peninggaln Portugis atau Belanda dulu cuma ada di museum atau sisa reruntuhan benteng.
Meriam bambu biasanya menggunakan minyak tanah atau karbit ( CaC2 ) sebagai bahan peledaknya
Kali ini gw mau cerita yang bahan peledaknya pake minyak tanah ,karena gampang carinya.
Sementara jika memakai karbit meriam bambu akan lebih cepat rusak karena suara ledakkannya lebih keras,selain itu karbit lebih susah mendapatkannya ketimbang minyak tanah.
Cara bikin meriam bambu
Siapkan sebatang bambu dengan diameter sekitar 15 cm sepanjang 1,5 meter atau sekitar 3 ruas.
kemudian semua ruasnya dilobangin kecuali ruas bambu yang paling belakang /pangkal nya.
Sekedar catatan,makin besar diameter bambu makin besar suara yang dikeluarin.
Sekedar catatan,makin besar diameter bambu makin besar suara yang dikeluarin.
Di bagian
pangkal bambu, di buat lubang kecil., untuk menyulutkan api
dan memasukkan minyak tanah, kedalam meriam.
Posisikan meriam dengan bagian depan lebih tinggi agar minyak tanah tidak tumpah dan suara lebih jauh terdengar dengan cara mengganjal dengan kayu kira2 setinggi 30 cm
Cara maennya
1.Isi meriam bambu dengan minyak tanah kira2 1/4 liter.
2.Masukkan garam sebanyak 1 sendok agar proses pemanasan minyak tanah lebih cepat
3.Sulut meriam dengan tongkat kayu yang sudah dicelupkan minyak tanah agar mudah menyala ,secara
berulang ulang dan terus menerus.
4.Jika minyak didalam meriam sudah panas,suara akan terdengar keras saat disulut.
5.Dan Blaaarrrr...suara meriam akan terdengar
Demikian sedikit cerita tentang permaenan meriam bambu saat menyambut ramadhan ketika kecil dulu.
Met ngejalanin ibadah puasa...
Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT
Aamii...ya Rabbal Alamiin
Halmahera Selatan Mal-Ut
6 Ramadhan 1433 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar