Alimi, Jhoni Lantang ,Sohiban ,Sahril Abdullah ,Budi Kuncoro..Pasang Tiang. |
Hakekat Ujian dan Musibah
Dengan menyadari hakekat sebenarnya dari ujian dan musibah, maka kita
diharapkan memiliki cara pandang yang benar tentang ujian dan musibah. Sehingga
hal itu dapat mengantarkan pada keyakinan dan sikap yang benar.
Meyakini bahwa semuanya datang dari Allah.
Allah berfirman yang artinya,
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh
Mahfudzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.” (QS. Al Hadid: 22)
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’.” (QS.
Al Baqoroh: 155-156)
Rosululloh shallallahualaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Ketahuilah,
sesungguhnya apabila umat ini seluruhnya berkumpul untuk memberikan manfaat
kepadamu maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kecuali yang telah Allah
tetapkan untukmu. Dan apabila mereka berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu,
maka niscaya mereka tidak akan mampu menimpakan kemudhorotan itu kecuali apa
yang telah Allah tetapkan untukmu.” (HR. Tirmidzi)
Dengan meyakini bahwa semua itu adalah dari Allah Azza wa Jalla semata maka
seorang mukmin akan mengembalikan semua urusannya kembali kepada Allah,
disertai keyakinan bahwa di dalamnya pasti terkandung hikmah dan pelajaran.
Seorang mukmin tidak akan menjadi stres dengan adanya musibah yang menimpa dia.
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’rof: 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar