Ternyata gak semua orang Gorontalo tahu alamat ini.ataua mingkin karena yang saya tanya adalah pendatang

Awalnya,
bangunan musem ini merupakan rumah yang dibangun semasa pemerintahan kolonial
Belanda menguasai Gorontalo dengan ukuran 5 x 15 meter, dan diperkirakan
dibangun pada tahun 1936.


Menurut sejarawan Gorontalo, BJ Mahdang, mengatakan bahwa kedatangan Soekarno ke Gorontalo saat itu adalah untuk melakukan inspeksi guna meyakinkan bahwa Gorontalo masih tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada tahun-tahun itu, Indonesia sedang didera pemberontakan. Kelompok separatis Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) bergema di Sulawesi Utara. Soekarno hanya ingin memastikan, saat itu tidak terjadi perpecahan di Gorontalo kendati ada beberapa kelompok atau dewan yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
Berangkat
dari kisah tersebut, bangunan rumah mungil di tepi Danau Limboto ini ditetapkan
sebagai Cagar Budaya/Situs Rumah Pendaratan Soekarno oleh Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala
Gorontalo. Rumah tersebut menjadi saksi kedatangan Soekarno di Gorontalo.
Selanjutnya, pada 29 Juni 2002 rumah itu direnovasi dan diresmikan oleh Presiden
RI yang kelima, Megawati Soekarnoputri, sebagai museum.
Museum
Pendaratan Pesawat Ampibi didirikan untuk mengenang semangat juang Soekarno
mempertahankan NKRI seperti yang tercantum dalam papan nama museum.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar