Pernah enggak kita coba menghitung berapa banyak nikmat
yang telah diberikan Allah kepada kita?
Kalo kita coba hitung pastinya kita gak bakalan pernah sanggup untuk menghitungnya.
Karena begitu
banyaknya nikmat yang telah Ia berikan kepada kita,hal kecil aja misalnya, seperti bernafas dan sehat bahkan seperti yang kita
anggap besar yaitu harta dan jabatan.
Begitu cueknya kita terhadap nikmat yang Ia beri. Bahkan ketika mendapat nikmat besarpun, kita tetap biasa-biasa saja menerimanya.
Bahkan terkadang kita terbuai akan nikmat itu, sehingga kita lupa untuk
bersyukur.
Namun ketika nikmat itu di cabut, kitapun bagaikan layangan putus, sedih, hampa. Namun begitulah cara Allah
untuk menunjukkan kasih sayang kepada umatNya. Walau kadang kasih
sayang dan perhatian dari Allah tersebut diimplementasikan dengan cara
yang tidak sesuai dengan harapan kita, seperti memberikan kita berbagai
cobaan. Cara yang sebenarnya bisa membuat kita semakin kuat, bijaksana
dan lebih dewasa dalam mengarungi hidup ini jika dilihat dari sisi
positif.
Nikmat yang diberikan oleh Allah erat kaitannya dengan cara
kita memandangnya. Kita sering menerjemahkan nikmat itu sebagai suatu
bentuk anugerah.
Padahal tahu kah kita? Bahwa nikmat itu bisa jadi
cobaan. Layaknya bumerang, ia bisa menjadi senjata makan tuan jika kita
tidak sigap meraihnya dengan baik. Nikmat itu akan menjadi cobaan yang
sangat berat.
Ketika kita mendapatkan harta yang melimpah, harta
tersebut malah kita gunakan untuk hal-hal yang menjauhkan diri kita dari
Yang Maha Pemberi nikmat. Misalnya saja ketika kita
diberikan paras yang cantik, tetapi kita tidak menjaganya atau malah
mengumbarnya untuk menarik perhatian lawan jenis.
Sadarlah,
Begitu mudah bagi Allah untuk mencabut setiap nikmat yang
telah Ia berikan kepada kita.
Semudah membalikkan telapak
tangan.Lalu bagaimana cara kita menjaga nikmat
tersebut?
Allah sebenarnya telah memberikan jawaban,
“Dan (ingatlah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS 14 : 7)
Ada banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mensyukuri nikmat
Allah SWT antar lain :
1. Syukur dengan Hati.
Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun Nikmat yang diperoleh, bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Allah, Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit Nikmat Allah yang diperolehnya.
Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun Nikmat yang diperoleh, bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Allah, Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit Nikmat Allah yang diperolehnya.
2. Syukur dengan Lisan.
Mengakui dengan ucapan bahwa semua Nikmat berasal dari Allah. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling ber-Hak menerima pujian adalah Allah.
Mengakui dengan ucapan bahwa semua Nikmat berasal dari Allah. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling ber-Hak menerima pujian adalah Allah.
3. Syukur dengan Perbuatan.
Hal ini dengan menggunakan Nikmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat dan mentaati semua Aturan Allah dalam segala aspek kehidupan.
Hal ini dengan menggunakan Nikmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat dan mentaati semua Aturan Allah dalam segala aspek kehidupan.
Sikap Syukur perlu menjadi kepribadian kita, karena sikap ini
mengingatkan untuk berterima kasih kepada pemberi Nikmat (Allah) dan
perantara Nikmat yang diperolehnya (Manusia).
Dengan ber-Syukur, ia akan
rela dan puas atas Nikmat Allah yang diperolehnya, dengan tetap
meningkatkan usaha guna mendapat Nikmat yang lebih baik.
Selain daripada itu, ber-Syukur atas Nikmat yang diberikan Allah
merupakan salah satu kewajiban kita sebagai seseorang yang ber-Iman.
Seorang Hamba yang tidak pernah ber-Syukur kepada Allah (atau Kufur
Nikmat), adalah termasuk golongan orang-orang sombong yang pantas
mendapat Adzab Allah.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar