KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى
آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Marilah kita panjatkan..puji dan
syukur kehadiarat Allah Swt yg telah memberikan segala nikmat kepada kita
semua, nikmat iman,nikmat sehat serta nikmat panjang umur ,hingga hari ini kita
masih dapat bersama sama menunaikan salah satu perintahNya yaitu sholat jum’at
disiang hari ini.
Sholawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw juga kepada keluarga,sahabat.serta
kerabatnya dan insyaAllah kepada semua pengikutnya hingga akhir zaman.
Tak lupa khotib mengingatkan kepada
diri khotib pribadi dan kepada jamaah sekalian. Untuk selalu meningkatkan takwa kita
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya. Karena
kewajiban menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya adalah kewajiban
yang harus kita lakukan hingga ajal
mendatangi kita.
Dan siang hari saya akan
menyampaikan khutbah yang masih berkaitan dengan datangnya tahun baru islam
1434 H ,yaitu “keutamaan bulan Muharam”
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Tanpa terasa kita sudah berjumpa lagi
dengan bulan Muharam yang kali ini memasuki tahun 1434 H. Bulan .Dan hari ini
sudah memasuki hari yang ke sembilan dari bulan Muharam. Bulan yang mulia di sisi Allah SWT. yang
memiliki berbagai keutamaan,:
Dari berbagai keutamaannya, yang pertama adalah
bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang disucikan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam
surat attaubah ayat 36 :
“Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa
ada dua belas bulan dalam setahun: mulai dari bulan Muharam hingga bulan Dzulhijjah. Diantara dua belas bulan
itu ada empat bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.
Bulan-bulan ini memiliki kesucian,
dan karenanya menjadi bulan pilihan. Diantara bentuk kesucian dan kemuliaan
bulan-bulan itu adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa; jika
diserang oleh kaum kafir. Kaum muslimin juga diingatkan agar lebih menjauhi
perbuatan aniaya pada bulan bulan ini.
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam
At-Thabari mengatakan :
“Allah
menjadikan bulan-bulan ini sebagai bulan-bulan suci, mengagungkan kehormatannya
dan menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan ini menjadi lebih besar dan
menjadikan amal shalih pada bulan ini juga lebih besar.”
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Keutamaan kedua
dari bulan Muharam adalah bulan ini mempunyai nilai historis awal berkembangnya
islam ,yaitu sebagai bulan hijrah..
Dimana, hijrah merupakan perjuangan
monumental yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.saat mendapat
tekanan dari kaum kafir Qurais di Mekkah Yang menyebabkan mereka harus hijrah ,meninggalkan
segala harta bendanya, menuju Yatsrib yang kemudian dikenal sebagai Madinah.
Mereka rela meninggalkan tanah
kelahirannya menuju daerah ,yang jika tiba disana tidak jelas masa depannya .
Bahkan lebih dari itu, dengan hijrah tidak sedikit para sahabat yang
mempertaruhkan nyawa mereka. Termasuk Rasulullah SAW dan Abu Bakar, yang
dikejar dan diburu hidup atau mati.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Tanpa hijrah, mungkin tidak ada
peradaban Islam yang dimulai Rasulullah dari Madinah.
Tanpa hijrah, mungkin tidak akan ada
kemenangan demi kemenangan yang diraih Rasulullah dan para sahabatnya hingga
mampu memfutuhkan Makkah dan menyebarkan Islam ke seluruh dunia Bahkan tanpa hijrah ,tak mungkin Islam akan
dipeluk oleh lebih dari 1,2 milyar penduduk bumi seperti sekarang ini.
Karena itulah, ketika Umar bin
Khatab hendak menentukan tahun baru Islam, beliau memilih Muharam sebagai bulan
pertama. Hijrah yang diambil sebagai titik tolak peradaban Islam.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Bagaimanakah kita mengambil ibrah/pelajaran
dari peristiwa hijrah yang terjadi pada 14 abad yang lalu ? Sedangkan
Rasulullah telah mensabdakan melalui hadist Bukhari :
لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ
Tidak ada hijrah setelah futuhnya
Makkah (HR. Bukhari)
Yang artinya adalah tidak lagi wajib
hijrah dari Makkah ke Madinah setelah futuhnya Makkah?
Yang perlu dilakukan adalah, ketika
kita hidup di sebuah tempat yang tidak islami, yang membahayakan agama kita,
keluarga dan anak-anak kita, saat itulah kita dianjurkan hijrah ke tempat yang
lebih kondusif sehingga kita bisa menjalankan Islam dengan baik
.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Mengenai semangat hijrah yang lebih luas Rasulullah SAW
bersabada :
الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى
اللَّهُ عَنْهُ
Muhajir/Orang yang Hijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan
Allah (HR. Bukhari)
Hakekatnya adalah :
Ketika kita berusaha beralih dari
kemaksiatan menuju ketaatan, itu adalah hijrah.
Ketika kita berusaha meninggalkan
kezaliman menuju keadilan, itu adalah hijrah.
Dan ketika kita berusaha mengubah hidup kita dari
kejelekan menjadi kebaikan, itu adalah hijrah.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Kemuliaan ketiga dari bulan Muharam
adalah, disunnahkannya kita untuk puasa asyura atau puasa pada hari ke sepuluh
bulan Muharam.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Puasa yang paling mulia setelah
puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di
bulan Allah, yaitu bulan Muharam.”
Bahkan secara khusus, Rasulullah SAW
menyebut keutamaan puasa asyura adalah :
Ia bisa menghapus dosa setahun yang
lalu.”
بارك الله
لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم
أَقُوْلُ
قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُو
الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ
بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ
كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Peristiwa
hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW memang telah berlalu sejak 14 abad silam.
Tetapi makna dan semangat hijrah harus
tetap kita tanamkan dalam hati dan jiwa kita.
Kita
harus “berhijrah” dengan meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah menuju
kepada ketaatan kepada Allah SWT,
sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:”Orang yang berhijrah adalah yang (meninggalkan) apa-apa
yang dilarang oleh Allah SWT”.
Demikian sebagian dari keutamaan
bulan Muharam, semoga kita dimudahkan Allah SWT untuk mengambil pelajaran dan
manfaat dari keutamaan yang ada di bulan Muharam ini.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِي وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِي وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَالوَّهابُ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا
لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ أَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ
عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُعَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ
لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَاِفِر رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَوَالْحَمْدللهَبِّالْعَالَمِيْن
Ibadallah......
إِنَّ
الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ الله أَكْبرَُ
( Masjid Arrahman Kep.Obi Halmahera Selatan ,Maluku Utara 23 Nov 2012 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar