met berkunjung

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

13 Desember 2016

Ukur Jalan dari Manado ke Gorontalo

Trans Sulawesi...Mulus dan berkelok kelok
Senin tgl 12 Desember 2016 bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang merupakan hari libur Nasional
Berarti ada libur 3 hari , Sabtu . Minggu dan Senin.
Kayanya cukup kalo buat pergi pergi jauh dan daerah yang belom pernah kesampean di datengin adalalah Gorontalo,
Kota yang punya julukan Serambi Mandinah.


 

Dan 2 hari sebelum hari H niat pun dipasang.Booking mobil dan cari cari teman yang mo ikutan. 
Kepastiannya berangkat hari Sabtu pagi dan akan kembali hari Minggu malam alias cuma 2 hari saja.
Mobil sudah OK..yang ,mo ikutan pun sudah OK...

Jumat sore dapat informasi mobil yang dibooking tidak bisa dipakai karena ada lanjut sewa dan peserta yang mo ikutpun membatalkan diri.
akhirnya keputusan pun diambil.Pake motor walaupun cuma berdua.
Ara Panjaitan dan saya.



Setelah malamnya beres beres keperluan buat diperjalan,hari Sabtu tgl 10 Desember 2016.
Pagi setelah sholat subuh semua keperluan sudah ada dalam tas.Dua stel pakaian buat di Gorontalo,sedikit cemilan dan air minum plus obat2an ringan buat jaga2 kalo ada sakit dijalan.
Biar gak masuk angin, selain pakai kaus dalam,Tshirt,Sweeter juga pake Jacket tebal anti air.
Satu yang gak dibawa yaitu jas hujan.karena berharap gak turun hujan selama perjalanan.

Ditemani Ara Panjaitan si anak Medan dengan Motor N-Max barunya perjalananpun dimulai
Jam 05.30 pagi.
Dari tempat kost tercinta di Paniki Bawah ,Manado menuju Malalayang via Ring road 2. 
Di Malalayang dekat Bahu kita mampir sebentar di Tukang Soto buat sarapan dulu.
Ngobrol2 sama tukang Soto yang orang Jawa tapi besar di Gorontalo,menurutnya perjalanan dari Manado ke Gorontalo, kalo berangkat dari sekarang jam 06.30 paling sampe disana sekitar jam 14.00.
Wuuuiihhh...deket ternyata.Jadi semangat.


Sepanjang jalan kenangan..indah banget viewnya
Selesai sarapan....langsung tancap gas....Berangkaaaatttt...
Setelah melewati Tateli,Tanah Wangko kami istirahat di Puncak Senduk.Hanya berhenti sekitar 10 menit buat numpang pipis.Maklum masih pagi.Dingin.

Perjalan dilanjut melewati Tumpaan , berhenti sebentar di Amurang untuk beli sarung tangan.
Perjalanan dilanjut hingga masuk ke perbatasan Kab.Bolaang Mongondow.
Disini istirahat ke 2 untuk beli minum dan makanan kecil di Alfamart Desa Nanasi Kec. Poigar. 
Ini jalan aspal terakhir yang terasa familier dan hapal diluar kepala ,karena sudah beberapa kali naik motor dari Manado - Poigar 


Salah satu view Trans Sulawesi - Gorontalo
Selepas Poigar gak ada bayangan akan seperti apa kondisi jalan yang akan dilewati nanti alias blank.

Setelah melalui desa desa kecil sepanjang pantai Utara Sulawesi Utara, seperti Gogaluman, Nunupan , Lombagin, maka kita akan memasuki jalur cabang Trans Sulawesi
Tepatnya di desa Inobonto akan kita temui Jalan lurus yang menuju Kotamobagu dan yang belok kanan menyebrang Jembatan yang menuju Trans Sulawesi arah Gorontalo - Palu - Makassar
Untung saja saat melewati jalur ini,Ara posisinya didepan,Jadi tahu arah jalan yang harusnya berbelok ke akana arah Gorontalo.Infonya dia pernah lewat sini ke Kotamobagu tapi naik mobil.

Setelah belok kanan dan menyeberang Jembatan kita memasuki Kec.Lolak
Daerahnya indah dihiasi perbukitan dengan sabana rumput tinggi hijau muda kekuningan bak permadani yg digoyang lembut semilirnya angin pantai , berselang seling dengan hamparan pantai Utara,
Jalan rayanyapun mulus dan lebih banyak lurusnya.


Disini kita mampir sebentar disebuah masjid disebelah kanan jalan,
maklum pinggang dan pantat so mulai panas. Ada seorang bapak yang lebih dulu istirahat disini.
Infonya dia dari Gorontalo mo ke Manado.Kebalikannya dong.Kita dari Manado mo ke Gorontalo.
Tanya beliau,berangkat jam berapa dari Gorontalo,.Dia bilang berangfkat habsi subuh.
Ooo..Oww...
Jadi masih berapa lama lagi pak kalo sampe Gorontal.
Yaaa,,,6 jaman lagi deh katanya sambil beresin jacketnya siap2 mo berangkat lanjut ke Mnado.
Addduuuh,,,si Bapa....harusnya bilang kekita 3 jam lagi...biar saya tetep semangat.
Cuma 10 menitan istirahat disini.Mo sholat juga Zhuhurnya belom masuk.masih lama.

Perjalanan dilanjut memasuki Kec.Lolak

Ada pengalamam menarik di daerah Lolak ujung.
Ketika lagi asyik asyiknya menikmati kelak keloknya jalan,tiba tiba disuatu desa yang ada Mesjidnya, saya di stop oleh dua anak sekolah.Saya dan Ara pun berhenti.
Saya tanya kenapa,mereka bilang mo menumpang sampe desa terdekat.
Wewwww....saya pun dengan senang hati mempersilahkan mereka naik ke motor.
Satu ikut saya dan satunya lagi ikut motor Ara.Lumayan ada teman ngobrol dan bisa berbagi.
Terima kasih Om...ucap mereka setalh sampai didesanya.
Hmmmm.....senengnya bikin org seneng.


Teluk Lolak yang indah
Jam menunjukkan pukul 11.00.Perjalananpun lanjut dan kali ini mendaki bukit yang pemandangan dibawahnya ternyata..indah banget saudara saudara.
Saya menyebutnya Teluk Lolak. Ada Pelabuhan kecil di sisi kiri teluk dan ada sebuah pulau kecil di ujung tanjung .
Ada beberapa mobil dan motor yang berhenti disini untuk mengabadikan anugrah Allah Swt ,yang indah ini.


Sekitar jam 12.00 sudah memasuki Kec.Sangtombolang.So cape..So laper
Tengok kiri tengok kanan ada rumah makan Muslim karena kebetulan daerah ini banyak muslim yang ditandai ada beberapa masjid saat lewat tadi.
Nams rumah makannya saya lupa,lokasinya tepat dibibir pantai pantai.
Cukup bersih dengan view laut biru dan sebuah pulau kecil disebelah kanannya. Ada bale bale kecil buat tiduran sekaligus lurusin kaki.Adfa Mushola kecilnya..Disini jg kita bs numpang charge HP yang so mo Lowbatt.
Harganya cukuplah, Ikan Goropa bakar 2 porsi Rp.100,000 + nasi dan sayur kangkung.
Hampir 1 jam istirhat disini.
Habis sholat Zhuhur perjalanan pun dilanjut.

Jam 13.00 perjalanan dilanjut.
Memasuki Kec.Bintauna,cuaca mulai panas. 

Biar aman walaupun bensin belum habis ,tetep isi bensin karena kita gak tahu setelah ini dimana lagi yang ada Pompa Bensin.Karena masih antri isi bensinnya kita toilet dulu dan mampir ke toko minuman diseberangnya untuk beli minuman dan makanan kecil buat dijalan.


Didepan Kantor DPRD BolMong Utara
Perjalanan dilanjut.
Badan so mulah lelah dan cape..terutama pinggang dan pantat yang terasa panas.
Sekitar jam 16.00 sudah memasuki Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Mampir disini sebentar dan sempat berfhoto di depan Kantor Bupati dan DRDD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Memasuki Kec.Baroko cuaca sudah mulai teduh dan gak panas lagi. 
Gapura perbatasan Gorontalo - Sulawesi Utara

Alhamdulillah sekitar jam 17 kita sudah memasuki perbatasan Gorontalalo - Sulawesi Utara
Duuhh..senengnya.Sampe juga kita ke Gorontalo.
Kita pikir so sampe ini Kota Gorontalo.
Kec.Atinggola  adalah wilayah paling ujung yang berbatasan dengan Wilayah Sl-Ut
Kotanya cukup rame bahkan sedang ada pembangunan Pelabuhan baru.




Sholat Maghrib di Masjid Nurut Taqwa Kec.Tibawa Gorontalo Utara
Jam 18.00 saya mampir dulu di Masjid Nurut Taqwa Kecamatan.Tibawa ,Gorontalo Utara, untuk sholat maghrib sekaligus istirahat dan berteduh karena turun hujan yang cukup lebat.
Ara selonjoran kaki sambil makan roti + Aqua di pelataran Masjid.
Sempat ngobrol juga sama pak Imam Masjid.
Beliau juga bercerita mo ke Limboto jemput istrinya.
saya pikir ..ini pasti so dekat.
Hujan pun mulau reda,tinggal gerimis kecil yang kalo dipaksakan jalan gak bikin baju basah kuyup.


Setelah pamit,perjalananpun dilanjutkan.Dan kali ini suasananya gelap,licin dan gak tahu jalan karena gak ada lampu PJU disepanjang jalan.
Hujan gerimis tetap turun.
Ada lokasi yang bikin deg degan saat perjalanan gelap.Sisi sebelah kiri bukit dengan hutan lebat sementara disisi kanannya ada sungai besar yang berair deras ,terdengar dari suaranya yang bergemuruh.
Serem juga.
Pengguna jalan yang melintas hanya ada satu motor didepan.
Sengaja saya tidak mendahuluinya karena saya pikir akan lebih baik dibelakangnya dan menjadikannya sebagai penunjuk jalan.
Tapi dasar 'pembalap' gak sabaran rasanya berada dibelakang orang lain yang jalannya ''lemot"
Ditengah kegelapan ditambah kabut yang turun menyelimuti jalan, saya dului saja pengemudi motor tersebut.
Swwwiiiiiinngg...terlewati. Ara pun menyusul dibelakang.

 Tak lama cahaya lampu rumah penduduk disisi kiri kanan jalan mulai kelihatan pertanda ada perkampungan.
Dan benar saja.kita sudah memasuki daerah Isimu.tepatnya perempatan Isimu.
Yaitu persimpangan jalan dari arah Manado dimana jika lurus menuju Kota Gorontalo lewat Isimu - Batudaa ( Sisi Danau Limboto ).
Jika ambil kiri menuju Kota Gorontalo lewat Jl.Ahmad AL Wahab Limboto.
Dan jika kita ambil kiri akan menuju Jl.Trans Sulawesi yang akan ke Marissa , Palu bahkan Makassar .


Disini sempat mampir beli pulsa di Alfamart Isimu sekaligus tanya tanya sama Chasiernya tentang arah dan berapa lama lagi bisa sampe di kota Gorontalo.
Mendapat jawaban hanya tinggal 30 menit lagi ,rasanya plong banget.
Bayangin cuma 30 menit lagi so sampe kota tujuan yang sejak pagi pagi buta ditelusuri mulai dari Malalayang sampe Isimu.
Pelabuhan Gorontalo
Perjalananpun dilanjut,pelan pelan biar gak nyasar.
Tapi tetep aja masih satu kali nyasar dan terpisah sama Ara ketika sama sama cari tahu arah jalan ke Kota Gorontalo.
Saya tanya ibu ibu...Ara tanya sama Polisi yang lagi nilang supir Truck.
Jadilah saya nungguin Ara ditengah sawah yang gelap sendirian.gak ada orang lewat.
Sebagai tanda biar gampang dilihat Ara,saya nyalahin lampu sign.
Akhirnya Ara pun muncul dan perjalanan dilanjut.

Baru beberapa menit melanjutkan perjalanan mendekati kota barulah terjadi apa yang ditakutkan pengendara motor.
Ban belakang ,motor saya meletus tanpa tanda apapun seperti kempes atau apa.
Langsung kempes pes habis anginnya dan gak bisa dinaikin sama sekali.

Untunglah...yaaa..biar kempes tetep aja masih beruntung. 
Ada Tukang tambal ban yang masih buka dan jaraknya pun gak jauh,paling cuma 30 meteran dari tempat ban saya kempes.
Jadi ngedorong motornya cuma dekat ,tapi badan so lelah sekali.dan gak ada tenaga kaya ngedorong 1 KM.

Alhamdulillah sekitar 15 menitan,motor sudah siap lagi.sehat lagi.
Walau Ara usul untuk ganti ban baru ,saya tetap berpikir gak perlu ganti ban cukup tambal saja dan biayanya pun hanya  Rp.10.000.
Irit he he...

Lanjut perjalanan.
Mulai memasuki Kota Gorontalo melalui Jl.Ahmad Al Wahab Limboto.
Jalannya mulus dan besar.
Setelah melewati Markas Polda Gorontalo daa perempatan jalan lagi.
Gak tahu mo nanya sama siapa,cuma feeling aja harus belok kanan.Taunya pusat kota.titik.

Gak tahu mo kemana,karena seajak awal berangkat juga gak tahu tujuannya mo kemana...he he..he error.
Malam itu yang dicari cuma 1 : Hotel  penginapan atau home stay atau apapun namanya yang penting bisa buat istirahat.Badan sudah kasih sinyal gak sanggup lagi buat diajak jalan.

Pertigaan Jl.Sultan Botutihe


Memasuki Jl.Prof.Dr.HB.Jassin ,disebelah kiri jalan ketemu Color Full Home Stay, penginapan berikut restauran.
Ini sudah....Masuk...Tawar menawar dan jadilah...Si Ibu memang baik, harganya boleh ditawar
Tiga hari dibayar Rp.400,000 untuk sebuah kamar dengan Kamar madni dalam berikut springbed besar + AC.




Surga rasanya bisa lurusin badan dan selonjoran kaki.
Andaikan ada yang urut atau pijitin bakalan saya anggap saudara deh.....he he he...

Semangkuk ikan Oci dimasak Woku yang masih panas jadi santapan pertama buat nemenin nasi malam itu.

Hwaaaaa......lega banget rasanya malam itu.
Setelah susah payah 400 an KM meysuri Jl.Trans Sulawesi dari jam 06.00 pagi sampe 20.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi via :